This is Not Darkness :)

Maret 19, 2019 Steveny 0 Comments






Hei,
Tenang lah.
Harini hanya tak bercahaya Bukannya tiada.

Iyakan, 
Ini hanya sementara.

Coba lihat,
Awan itu... 
Indah walaupun warnanya pudar. 

Kau pun begitu, 
Cantik 
Walau tak tersenyum. 
Indah, 
tetapi, 
Lebih indah jika bibirmu menarik sudut yg berbeda, Manis.

Percayalah mendung bukan berarti masalah, 
Gelap bukan berarti tiada, 
Pudar bukan berarti hilang, 
Semua hanya karna kurangnya cahaya.

Kau tau? 
Bahkan yang benar-benar berwarna 
Hanya berpura-pura untuk menyembunyikan kekosongan nya. 

Tak banyak, 
Tetapi ada. 
Mereka kuat bahkan dengan kepudaran yang ada.

Tak harus menyerah disana, 
Kau lebih kuat dari yang kau kira.

Matamu, 
Lihat lah, dan buka selebar-lebarnya. 
Dunia ini, 
Luas, dan sangat berwarna. 
Matamu, 
Hanya tertutup, 
Dunia ini tak gelap. 
Hanya saja, terkadang terlihat monokrom.

Perjalanan itu, 
Pandangilah, 
Yang terlihat, 
Hanya bisa sekali seumur hidup, 
Jika kau tak lagi singgah. 

Kesempatan kedua itu 
Tidak seindah kesempatan pertama. 

Pandangan pertama itu, 
Lebih indah daripada pandangan kedua. 

Permainan kedua tidak semenarik permainan pertama. 

Jika kau temukan yang lebih, 
Tak perlu lupakan yang pernah ada, 
Karena sebelum ada yang kedua, 
Yang pertama lah terlebih dahulu bersama mu.

Semua itu berkala, dan akan berganti, 
Seiring berjalannya waktu. 
Tak perlu khawatir karena semua akan berubah tanpa kau sadari, 
Tetaplah tersenyum, 
Semua orang memang tidak tahu. 
Tetapi, setidaknya mengurangi rasa gelap itu.  

0 komentar:

Kelabu.

Maret 01, 2019 Steveny 0 Comments


Teruntuk kelam nya perasaan yg terlihat sangat indah.







Malam itu,
Selalu saja terbayang
Selalu saja tentang rasa itu...

Entah mengapa
Itu membuatku benci akan malam.
Bagaimana tidak?
Peristiwa itu membuat air lain jatuh karena nya.
Perih
Sesak
Sakit
Hancur
Berantakan
Semua terlalu buruk untuk diungkapkan.

Malam kelabu,
Perasaan ini membuat ku benci akan hal-hal yang selalu membuat akal sehat hilang sesat.

Bahkan, hingga titik dimana rasa yang paling hampa membuatku berfikir dunia ini runtuh saja.

Hah.. tak mengapa
Selalu seperti itu
Sudah biasa di rasakan.

Tak perlu khawatir,
Rasa sakit ini sudah menjadi teman akrab.
Keberadaan nya sudah tak membuat heran.
Terbiasa akan hal seperti ini,
Menyebabkan rasa mati.

Tak apa,
Ini masih dengan diri ku.
Sekarang ataupun hari yg akan datang.
Masih akan tetap sama.

Tak ada yg berubah
Jika berubah itu hanyalah
Kepintaran rasa berbohong.

Tak perlu terlalu percaya,
Bahkan tanpa bulan dan bintangpun
Gelap itu masih di sebut dengan langit malam.

Luka, bukan hal yg ku takutkan
Sudah biasa, sehingga kini
Aku mencintai rasa sakit.




Selamat terlelap rasa yg terlalu dalam :)

0 komentar: